Kajian keuntungan bagi Vendor dalam Program “Makan Bergizi Gratis” dengan skema pembagian biaya Rp15.000/paket

Kajian keuntungan bagi Vendor dalam Program “Makan Bergizi Gratis” dengan skema pembagian biaya Rp15.000/paket di mana:

  • Rp10.000 untuk bahan baku makanan (belanja modal pakai habis).
  • Rp5.000 untuk overhead & operasional (termasuk sewa, gaji, keuntungan lembaga, dsb.).

Di sini, Keuntungan Vendor dihitung sebagai sisa (surplus) dari pendapatan overhead setelah dikurangi seluruh biaya operasional, termasuk gaji karyawan, sewa, biaya transportasi, biaya gas, keuntungan untuk Pelita Prabu (Rp1.000/paket/hari), serta biaya tak terduga.

Catatan Penting: Perhitungan di bawah memakai contoh jumlah penerima 3.500 dan 6.000 orang, 5 hari kerja per minggu, 4 minggu per bulan (20 hari), dan 12 bulan per tahun (240 hari). Jika hari kerja atau harga di lapangan berubah, kajian perlu disesuaikan.


A. Rincian Singkat Biaya Overhead per Bulan (Rekap dari Kajian Sebelumnya)

Komponen Biaya Tetap (per Bulan)

  1. Sewa Bangunan: Rp4.000.000
  2. Sewa Kendaraan (2 unit): Rp14.000.000
  3. Biaya Air: Rp1.500.000
  4. Biaya Listrik: Rp3.000.000
  5. Gas (56 tabung/hari × Rp40.000 × 20 hari): Rp44.800.000
  6. Operasional Kendaraan: Rp5.000.000
  7. Gaji 47 Karyawan: 47 × Rp2.000.000 = Rp94.000.000
  8. Kepala Dapur: Rp5.000.000
  9. Petugas Gizi: Rp4.000.000
  10. Akuntan: Rp4.000.000

Total Biaya Tetap = Rp179.300.000 per bulan

Komponen Biaya Variabel

  1. Nilai Susut Barang Dapur & Operasional: Rp300/paket
  2. Keuntungan Lembaga Pelita Prabu: Rp1.000 per penerima, per hari
  3. Biaya Tak Terduga: diasumsikan 5% dari total (biaya tetap + variabel)

B. Skema Pendapatan Overhead & Keuntungan Vendor

1. Contoh Perhitungan untuk 3.500 Penerima

1.1. Jumlah Paket & Pendapatan Overhead

  • Per Hari: 3.500 paket
  • Per Minggu (5 hari): 3.500 × 5 = 17.500 paket
  • Per Bulan (20 hari): 3.500 × 20 = 70.000 paket
  • Per Tahun (240 hari): 3.500 × 240 = 840.000 paket

Karena overhead Rp5.000 per paket:

  • Pendapatan Overhead per Minggu = 17.500 × Rp5.000 = Rp87.500.000
  • Pendapatan Overhead per Bulan = 70.000 × Rp5.000 = Rp350.000.000
  • Pendapatan Overhead per Tahun = 840.000 × Rp5.000 = Rp4.200.000.000

1.2. Biaya Overhead per Bulan

  1. Biaya Tetap: Rp179.300.000
  2. Biaya Variabel:
    • Nilai Susut (Rp300/paket): 70.000 × Rp300 = Rp21.000.000
    • Keuntungan Pelita Prabu (Rp1.000/penerima/hari):
      • 3.500 orang × 20 hari × Rp1.000 = Rp70.000.000
    • Sub-total Biaya Variabel = Rp21.000.000 + Rp70.000.000 = Rp91.000.000
  3. Total sebelum Biaya Tak Terduga: 179.300.000+91.000.000=270.300.000179.300.000 + 91.000.000 = 270.300.000
  4. Biaya Tak Terduga (5%): 5%×270.300.000=13.515.0005\% \times 270.300.000 = 13.515.000
  5. Total Biaya Overhead per Bulan: 270.300.000+13.515.000=283.815.000270.300.000 + 13.515.000 = 283.815.000

1.3. Keuntungan Vendor (Sisa Pendapatan Overhead)

  • Pendapatan Overhead/bulan: Rp350.000.000
  • Total Biaya Overhead/bulan: Rp283.815.000
Keuntungan Vendor per Bulan=350.000.000283.815.000=Rp66.185.000\text{Keuntungan Vendor per Bulan} = 350.000.000 - 283.815.000 = Rp66.185.000
  • Per Minggu (estimasi):
    Karena 1 bulan ± 4 minggu, maka biaya overhead mingguan ± 1/4 bulanan:

    283.815.000/470.953.750 283.815.000 / 4 \approx 70.953.750 Pendapatan Overhead Mingguan=87.500.000 \text{Pendapatan Overhead Mingguan} = 87.500.000 Keuntungan Vendor Mingguan=87.500.00070.953.750Rp16.546.250 \text{Keuntungan Vendor Mingguan} = 87.500.000 - 70.953.750 \approx Rp16.546.250
  • Per Tahun:

    Keuntungan Vendor Tahunan=66.185.000×12=Rp794.220.000\text{Keuntungan Vendor Tahunan} = 66.185.000 \times 12 = Rp794.220.000

Tabel Ringkas (3.500 penerima):

PeriodePendapatan OverheadBiaya OverheadKeuntungan Vendor
MingguanRp87.500.000± Rp70.953.750± Rp16.546.250
BulananRp350.000.000Rp283.815.000Rp66.185.000
TahunanRp4.200.000.000±Rp3.405.780.000±Rp794.220.000

2. Contoh Perhitungan untuk 6.000 Penerima

2.1. Jumlah Paket & Pendapatan Overhead

  • Per Hari: 6.000 paket
  • Per Minggu (5 hari): 6.000 × 5 = 30.000 paket
  • Per Bulan (20 hari): 6.000 × 20 = 120.000 paket
  • Per Tahun (240 hari): 6.000 × 240 = 1.440.000 paket

Dengan overhead Rp5.000/paket:

  • Pendapatan Overhead/minggu = 30.000 × Rp5.000 = Rp150.000.000
  • Pendapatan Overhead/bulan = 120.000 × Rp5.000 = Rp600.000.000
  • Pendapatan Overhead/tahun = 1.440.000 × Rp5.000 = Rp7.200.000.000

2.2. Biaya Overhead per Bulan

Biaya Tetap = Rp179.300.000 (umumnya sama, karena sewa bangunan, karyawan tetap, dsb.)

Biaya Variabel:

  • Nilai Susut (Rp300/paket): 120.000×Rp300=Rp36.000.000 120.000 \times Rp300 = Rp36.000.000
  • Keuntungan Pelita Prabu (Rp1.000/orang/hari): 6.000×20×Rp1.000=Rp120.000.000 6.000 \times 20 \times Rp1.000 = Rp120.000.000
  • Sub-total Biaya Variabel = Rp36.000.000 + Rp120.000.000 = Rp156.000.000

Total sebelum Biaya Tak Terduga:

179.300.000+156.000.000=335.300.000 179.300.000 + 156.000.000 = 335.300.000

Biaya Tak Terduga (5%):

5%×335.300.000=16.765.000 5\% \times 335.300.000 = 16.765.000

Total Biaya Overhead per Bulan:

335.300.000+16.765.000=352.065.000 335.300.000 + 16.765.000 = 352.065.000

2.3. Keuntungan Vendor

  • Pendapatan Overhead/bulan = Rp600.000.000
  • Total Biaya Overhead/bulan = Rp352.065.000
Keuntungan Vendor/bulan=600.000.000352.065.000=Rp247.935.000\text{Keuntungan Vendor/bulan} = 600.000.000 - 352.065.000 = Rp247.935.000
  • Per Minggu (estimasi):

    Biaya Overhead Mingguan352.065.000/4=88.016.250 \text{Biaya Overhead Mingguan} \approx 352.065.000 / 4 = 88.016.250 Pendapatan Overhead Mingguan=150.000.000 \text{Pendapatan Overhead Mingguan} = 150.000.000 Keuntungan Vendor Mingguan=150.000.00088.016.250=Rp61.983.750 \text{Keuntungan Vendor Mingguan} = 150.000.000 - 88.016.250 = Rp61.983.750
  • Per Tahun:

    247.935.000×12=Rp2.975.220.000 247.935.000 \times 12 = Rp2.975.220.000

Tabel Ringkas (6.000 penerima):

PeriodePendapatan OverheadBiaya OverheadKeuntungan Vendor
MingguanRp150.000.000±Rp88.016.250±Rp61.983.750
BulananRp600.000.000Rp352.065.000Rp247.935.000
TahunanRp7.200.000.000±Rp4.224.780.000±Rp2.975.220.000

C. CATATAN & REKOMENDASI

  1. Vendor Profit = Surplus Pendapatan Overhead
    Setelah membayar semua biaya (gaji karyawan, sewa, transportasi, gas, keuntungan Pelita Prabu, dan dana tak terduga), sisa dana itulah yang menjadi keuntungan bersih vendor.

  2. Penyesuaian Angka

    • Jika jumlah karyawan, kebutuhan gas, atau sewa bangunan berbeda, maka struktur biaya perlu dirombak.
    • Harga bahan baku, perubahan harga BBM, dan variasi jumlah hari kerja per bulan juga akan memengaruhi nilai akhir.
  3. Transparansi Keuangan

    • Menyusun laporan berkala agar semua komponen biaya terlihat jelas (termasuk porsi keuntungan vendor).
    • Mekanisme pelaporan membantu mencegah penyelewengan dan mempermudah proses audit.
  4. Efisiensi Operasional

    • Adanya surplus yang signifikan menunjukkan masih ada ruang untuk peningkatan kualitas layanan atau penyesuaian biaya-biaya (misalnya menambah kualitas menu, membayar tenaga kerja lebih baik, dsb.).
  5. Dana Tak Terduga

    • Tetap disarankan minimal 5–10% dari total overhead untuk mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok, BBM, atau perbaikan peralatan dapur.

Penutup

Dengan kajian ini, tampak bahwa vendor berpotensi mendapat keuntungan yang cukup menarik, terutama jika program berjalan lancar dan biaya dapat dikelola secara efisien. Angka-angka di atas memberikan gambaran tentang kelayakan finansial bagi vendor yang ingin menjalankan model “Mandiri” dalam Program “Makan Bergizi Gratis.”

Comments

Popular posts from this blog

Rancangan pembagian tugas dan struktur tim di setiap titik dapur yang terdiri dari total 50 orang

Kontrak Kerja Relawan Pelita Prabu Sulawesi Tengah